Seringkali ketika kita sebentar lagi terlelap dalam tidur, kita tiba-tiba terbangun dan merasa seperti terjatuh. Fenomena ini cukup wajar terjadi, dan biasa disebut hypnic jerk. Lalu kenapa ya ini bisa terjadi? Berikut penjelasannya!
Terjadi perebutan antara dua sistem saraf di otak.
Sebuah teori menyatakan bahwa hypnic jerk terjadi karena otak sedang diperebutkan oleh dua sitem saraf. Faktanya, rasa bangun kita itu tidak dikontrol oleh satu sistem saraf saja. Di dalam otak terdapat saraf ventrolateral preoptic nucleus yang bertugas mengontrol rasa kantuk dan sarap recticular activating system yang bertugas mengontrol rasa bangun. Kedua sistem saraf ini saling tarik-menarik untuk mengontrol rasa kantuk dan bangun. Kemudian saat saraf preoptic berusaha menidurkan kita, kadangkala sistem saraf rectucular activating system belum sepenuhnya ternonaktifkan. Terkadang ia sedikit aktif kembali sehingga menyebabkan kita terbangun kembali dengan rasa seperti akan jatuh dan terjadilah fenomena hiyppnic jerk.
Warisan Nenek Moyang.
Teori lain menyatakan bahwa hypnic jerk terjadi karena refleks masa lalu kita sebagai manusia purba. Menurut teori ini, saat menjadi manusia purba kita terbiasa tidur di atas pohon dan harus menjaga diri agar tidak terjatuh. Ketika posisi tidur tidak tepat dan akan terjatuh, otot kita saat itu langsung refleks menimbulkan rasa jatuh dan kita langsung terbangun. Refleks seakan terjatuh ini kemudian diwariskan kepada kita sampai kini.
Begitulah penjelasan mengapa kita seakan terjatuh saat sedang tidur. Jadi, bukan akibat ketindihan ya.
No Comment! Be the first one.