Amazon kini memasuki persaingan internet satelit global dengan meluncurkan Proyek Kuiper. Lewat proyek ini, Amazon berencana mengirim lebih dari 3.200 satelit ke orbit rendah Bumi (LEO) mulai tahun 2024. Tujuan utamanya adalah menyediakan internet berkecepatan tinggi ke berbagai wilayah terpencil yang belum tersentuh jaringan konvensional.
Memasuki Arena yang Sudah Dikuasai Starlink
Untuk bersaing di pasar yang sudah diramaikan oleh Starlink milik SpaceX, Amazon mengambil langkah besar. Mereka bekerja sama dengan Blue Origin, ABL Space Systems, dan perusahaan peluncur lainnya untuk mengorbitkan satelit Kuiper. Ini menunjukkan bahwa Amazon tidak main-main dalam memasuki industri ini.
Lebih lanjut, Amazon menargetkan 50% dari total satelit sudah mengorbit pada tahun 2026. Target ini mengikuti regulasi dari Federal Communications Commission (FCC). Oleh karena itu, kecepatan dan efisiensi dalam peluncuran menjadi hal yang sangat penting.
Menjangkau Wilayah yang Terpinggirkan
Amazon ingin menjadikan Proyek Kuiper sebagai solusi nyata untuk mengurangi kesenjangan digital. Sekitar 85% pengguna Kuiper ditargetkan berasal dari wilayah terpencil atau pedesaan, di mana koneksi internet masih sulit diakses. Dengan demikian, Amazon tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memperluas akses digital secara global.
Selain itu, Kuiper dibekali dengan teknologi antena phased array yang hemat energi dan efisien. Teknologi ini memungkinkan kecepatan transfer data mencapai 1 Gbps per pengguna, cukup untuk streaming, kerja jarak jauh, hingga belajar online tanpa hambatan.
Tidak Lepas dari Tantangan
Meskipun rencana ini sangat ambisius, Amazon tetap menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah masalah sampah antariksa yang bisa muncul akibat peluncuran ribuan satelit. Untuk itu, Amazon sudah menyiapkan satelit dengan sistem penghindaran tabrakan otomatis dan kemampuan de-orbit setelah masa pakainya habis.
Tak hanya itu, soal harga layanan juga menjadi perhatian. Walau belum ada rincian resmi, Amazon menyebutkan akan menawarkan paket internet yang terjangkau, baik untuk konsumen rumahan maupun bisnis. Strategi ini akan menjadi senjata utama mereka dalam menyaingi Starlink yang lebih dulu hadir di pasar.
Siapa yang Akan Mendominasi Langit?
Jika Proyek Kuiper berhasil memenuhi tenggat waktu dan standar teknis, Amazon berpeluang menjadi pemain utama dalam industri internet satelit global. Namun, jalan menuju sana masih panjang. SpaceX telah lebih dulu meluncurkan ribuan satelit dan mengembangkan infrastruktur mereka.
Dengan begitu, persaingan antara dua raksasa teknologi ini bisa memacu inovasi baru dan mempercepat pemerataan akses internet di seluruh dunia. Pada akhirnya, konsumenlah yang akan mendapat manfaat paling besar.
No Comment! Be the first one.