Minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan data terbaru, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara. Padahal, membaca buku bisa memperluas wawasan, mengasah logika, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Komika dan musisi Raim Laode aktif mengkampanyekan pentingnya membaca. Lewat media sosial dan YouTube pribadinya, ia rutin membagikan buku favorit dan tips membaca yang mudah diterapkan siapa saja. Menurut Raim, membaca bukan hanya kebiasaan intelektual, tapi juga cara melawan kebodohan.
“Baca itu penting, sebab kebodohan rajin memakan korban,” tegasnya.
Membaca Buku Bisa Ubah Cara Berpikir dan Bicara
Raim percaya bahwa buku dapat membentuk cara berpikir yang sistematis. Orang yang terbiasa membaca akan lebih mudah menyusun kalimat, mengutarakan ide, dan merasa percaya diri saat berbicara di depan umum.
Ia menyebut membaca sebagai sarana merekonstruksi bahasa dan logika berpikir. Semakin sering membaca, semakin terlatih pula otak dalam mencerna dan menyampaikan informasi.
Kapan Waktu Terbaik untuk Membaca?
Raim menyarankan untuk membaca di pagi hari, terutama bagi pemula. Saat baru bangun, otak masih segar dan belum terisi hal-hal dari media sosial.
“Biasakan setelah bangun pagi jangan langsung buka HP. Baca buku dulu supaya otak terisi informasi yang bermanfaat,” ujarnya.
6 Tips Membaca Buku yang Efektif ala Raim Laode

Buat kamu yang ingin mulai membiasakan diri membaca buku, berikut ini tips praktis dari Raim Laode yang bisa langsung kamu terapkan:
1. Jauhkan HP, Kurangi Distraksi
Saat membaca, Raim menyarankan untuk mematikan notifikasi atau mengaktifkan mode pesawat. Ponsel bisa mengganggu fokus dan membuat otak kehilangan konsentrasi.
“Bodoh dan kurang fokus itu kombinasi yang aneh. Jadi, jauhkan HP biar bisa benar-benar menyerap isi buku.”
2. Baca dengan Suara, Bukan Hanya di Hati
Raim menyarankan untuk membaca dengan suara keras. Teknik ini membuat otak menerima informasi melalui dua jalur sekaligus: dari mata dan telinga.
“Baca dilafalkan. Gunakan volume. Ini bantu otak lebih cepat paham.”
3. Tandai Bagian Penting
Gunakan stabilo, sticky note, atau catatan kecil untuk menandai kalimat penting. Teknik ini memudahkan saat ingin mengulas ulang tanpa harus membaca dari awal.
“Buku bukan untuk dihabiskan, tapi dipahami. Tandai bagian penting agar mudah direview.”
4. Baca Sedikit tapi Rutin
Raim lebih menyarankan metode mencicil daripada langsung membaca habis dalam sekali duduk. Konsistensi jauh lebih penting daripada kuantitas.
“Satu hari satu halaman lebih baik daripada satu buku dalam satu malam lalu lupa.”
5. Bagikan Ilmu yang Kamu Dapat
Setelah membaca, Raim mendorong pembaca untuk membagikan isi buku ke orang lain. Bisa lewat media sosial, obrolan santai, atau diskusi di kantor.
“Jangan simpan sendiri. Bagi ilmu yang kamu dapat biar makin nempel dan bermanfaat buat orang lain.”
6. Kampanyekan Literasi ke Sekitar
Menurut Raim, literasi harus menjadi gerakan. Dengan sering membahas buku di media sosial atau percakapan sehari-hari, kamu turut membangun budaya membaca di sekelilingmu.
“Buku bisa mengubah hidup. Tapi harus kita mulai dari kebiasaan kecil: satu buku, satu pagi, satu kebiasaan.”
Jadikan Literasi Sebagai Gaya Hidup
Membaca bukan hanya untuk pelajar atau akademisi. Semua orang bisa dan perlu membaca. Buku membantu kita berpikir lebih jernih, berbicara lebih runut, dan bertindak lebih bijak.
Raim Laode sudah membuktikannya. Sekarang giliran kamu. Ambil satu buku hari ini, baca selama 10 menit, dan rasakan bedanya dalam cara kamu berpikir dan berbicara.
No Comment! Be the first one.