Film Dear Zindagi mungkin bukan terbilang film baru karena sudah tayang sejak akhir 2016 lalu. Namun, kisah kegalauan Kaira, seorang sinematografer dalam menjalani hidupnya masih sangat relevan dan pastinya sering dialami banyak orang. Kegalauan Kaira dalam film ini dilatarbelakangi oleh kehidupan masa kecilnya dan ternyata hal itu berdampak pada kehidupan karir hingga asmaranya. Dalam rangka menemukan jawaban dari semua kegalauan hidupnya, Kaira akhirnya menjalani terapi psikologis. Ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari jawaban-jawaban sang psikologis untuk Kaira, check this out!
1. Ambillah keputusan dengan jalan yang memang kamu yakin bisa melewatinya

Terkadang kita memilih jalan yang sulit hanya karena kita merasa bahwa untuk meraih hal-hal yang besar kita harus mengambil jalan yang sulit. Bahkan, terkadang kita merasa perlu menghukum diri kita sendiri. Tapi untuk apa? Kenapa tidak memilih jalan yang mudah jika itu memang ada? Apalagi jika kita belum siap memilih jalan yang sulit dan ragu-ragu dalam menjalaninya.
2. Menjadi pemilih adalah sebuah hal yang wajar

Sering dinilai terlalu pemilih, terutama dalam mencari pasangan? Atau bahkan dicap sebagai tukang gonta-ganti pasangan? Hidup memang sebuah pilihan, karena itu merupakan hal yang wajar jika membutuhkan waktu yang lama dalam menentukan pilihan. Bahkan kita juga sering menemukan banyak pilihan saat ingin membeli sebuah baju misalnya, lalu tidak bolehkah kita melihat beberapa pilihan saat memilih pasangan hidup?
3. Pahami dirimu sendiri, berhenti memikirkan apa kata orang lain

Berhentilah risau dengan pendapat orang lain tentang kita. Apalagi jika hal tersebut sampai membuat kita tidak dapat melakukan hal yang kita suka. Jika kamu masih saja mempedulikan apa kata orang lain, berarti kamu belum bisa memahami dirimu sendiri. Sebab, jika kamu sangat memahami dirimu sendiri, pendapat orang lain tidaklah penting. Untuk apa? Pentingkah dunia mendengarnya? Jika kamu tidak bertanggung jawab pada hidupmu, akan ada yang merasa berhak atas hidupmu. Lalu, sampai kapan kamu ingin hidupmu diatur oleh orang lain?
4. Jujur dan percaya pada pasangan

Sebuah hubungan yang baik adalah saling terbuka dan percaya. Jangan memaksakan sebuah hubungan jika kamu merasa menderita. Jujurlah pada pasangan, karena jika ada yang menderita, yang satunya lagi harus tahu. Itu sebabnya kalian bisa saling memahami dan melengkapi.
5. Kenyamanan dalam hubungan bisa saja berubah-ubah

Berdasarkan kapasitas otak manusia, terbukti setiap orang memiliki 150 orang dalam hidupnya. Lalu ada sekitar 50 orang yang mungkin kamu undang untuk makan malam, 15 orang yang berubah-ubah sesuai tingkat kenyamanan dan 5 orang terakhir adalah orang-orang yang selalu ada di benakmu. Akan tetapi, ke-5 orang tersebut juga bisa saja berubah. Adakalanya kamu juga akan merasa tidak nyaman atau bahkan merasa bosan. Ini berlaku juga dengan pasanganmu. Jangan akhiri hubungan hanya karena kamu merasa mulai tidak nyaman, bisa jadi hal itu hanya sementara.
6. Percaya hal-hal rusak masih bisa diperbaiki

Tidak semua hal yang rusak mesti kita buang. Kita bisa saja memperbaikinya atau bahkan mendaur ulang. Begitupun dengan diri kita, jangan merasa kita sudah tidak punya kesempatan untuk memperbaiki diri. Kesempatan itu selalu ada jika kita benar-benar ingin memperbaikinya.
7. Jangan biarkan masa lalumu merenggut masa kinimu hingga hancurkan masa depanmu

Jika kamu tidak menangis sepenuh hati, bagaimana bisa kamu tertawa sepenuh hati? Agar merasa aman, maka rasa takut harus hilang. Takut dibuang, takut sendirian, kamu sudah membawa rasa takut itu sepanjang hidupmu. Beban itu bisa saja berakibat pada hubunganmu, terutama asmara. Mungkin kamu pernah meninggalkan orang lain, sebelum mereka meninggalkanmu karena kamu tidak mau menghadapi kepedihan itu lagi. Oleh karena itu kenapa tidak kamu tinggalkan saja ketakutan itu untuk selamanya? Cobalah pandang mereka bukan dari statusnya, tapi sebagai orang biasa yang bisa berbuat salah kapan saja.
8. Selesaikan masalahmu dengan bantuan orang-orang di sekitarmu

Hidup bagaikan potongan teka-teki. Orang-orang disekitarmu mungkin saja bisa membantu mencarikan potongan yang hilang dan memasangnya kembali. Namun, hanya kamulah yang bisa menyelesaikan teka-tekinya. Hadapi setiap hal yang datang di hidupmu, jangan bersembunyi atau bahkan menyalahkan orang lain.
Itulah beberapa jawaban kegalauan hidup yang mungkin pernah kamu rasakan. Apakah ada kegalauan hidup lain yang sedang kamu rasakan? Share di kolom komentar ya.
No Comment! Be the first one.