Anak-anak yang berusia antara 6-13 tahun rentan mengalami sejumlah besar intimidasi. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak perempuan. Ini merupakan masalah yang perlu diperhatikan, tapi juga perlu dilihat akar penyebab mengapa beberapa anak dapat menjadi kejam sehingga tega mengintimidasi temannya sendiri. Beberapa hal berikut ini mungkin bisa menjadi alasan kenapa anak-anak menjadi seorang pem-bully sehingga kita sebagai orang tua dapat melakukan tindakan preventif atas kasus ini.
1. Masalah dan kesalahpahaman di rumah

Sangat berbahaya bila lingkungan di rumah tidak sehat. Anak-anak yang dilecehkan oleh kerabat sendiri cenderung lebih menggertak dan menunjukkan agresi serta kekerasan. Seorang anak menjadi pengganggu karena hal itu bisa memberi mereka semacam kontrol yang tidak mereka miliki di rumah. Harga diri rendah membangkitkan dorongan yang mengarah pada keinginan internal untuk mendominasi orang lain dengan cara yang kejam.
2. Popularitas dan status sosial

Banyak orang senang menonton film di mana remaja populer menggertak orang lain. Bisa jadi anak-anak meniru perilaku tersebut untuk bersenang-senang, atau sebenarnya sebagai cara mereka memanifestasikan status sosial. Popularitas memberikan kekuatan dan juga beberapa efek samping. Seperti penyebaran gosip contohnya. Selain itu orang-orang yang berada di pusat jaringan sosial jauh kurang agresif daripada anak-anak yang berada di luar pusat.
3. Tanda kelemahan

Ada asumsi bahwa anak-anak tidak akan bersikap agresif dan tidak mencoba menggertak orang lain karena mereka tidak perlu melakukannya. Mereka merasa nyaman dengan posisi mereka dalam kelompok dan tidak perlu khawatir kehilangan status mereka sebagai pemimpin. Tetapi ketika anak-anak berperilaku agresif, itu mungkin merupakan tanda kelemahan. Mereka merasa tidak aman tentang posisi mereka dalam kelompok dan merespons dengan cara mengintimidasi untuk menutupi kelemahan mereka.
4. Tekanan dari anak-anak lain

Sebagai makhluk sosial, anak-anak akan mencoba masuk ke dalam grup. Mereka akhirnya berpikir bahwa akan lebih baik menggertak seseorang seperti yang dilakukan orang lain, daripada menjadi target berikutnya. Tekanan dari teman-teman bisa sangat kuat dan anak-anak kadang merasa tidak punya pilihan lain selain melakukan hal yang sama dan menggertak anak yang lemah yang dirasa tidak cocok dengan kelompoknya.
5. Balas dendam intimidasi sebelumnya

Ketika anak-anak menjadi korban intimidasi sebuah kelompok, mereka mungkin memiliki kecenderungan untuk menggertak anak-anak di area lain kehidupan mereka sebagai bentuk imbalan. Beberapa remaja dan anak-anak yang telah menjadi korban intimidasi biasanya ingin membalas dendam. Anak-anak ini sering merasa dibenarkan dalam tindakan mereka dan bahkan merasa lega ketika mereka dapat mempermalukan seseorang. Seringkali korban bagi anak-anak ini dapat menjadi seseorang yang lebih lemah, sehingga menjadi semacam lingkaran setan.
6. Kurang empati

Beberapa anak senang menikmati bullying dan membuat lelucon karena mereka kurang empati. Mereka hanya tidak mengerti bagaimana sakitnya diperlukan secara intimidatif. Itulah sebabnya penting untuk menjaga perkembangan emosi pada anak-anak di sekitar. Merasakan apa yang orang lain rasakan dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik sebagai orang dewasa.
7. Kurang perhatian

Anak-anak membutuhkan cinta dan perhatian dari orang dewasa. Mereka perlu merasa diperhatikan. Ketika seorang anak menjadi “tidak terlihat” itu dapat menyebabkan perkembangan agresi, termasuk mengintimidasi orang lain. Hal ini dapat menjadi sebuah permainan di mana seorang anak mencoba untuk mendapatkan perhatian dan persetujuan dari orang tua mereka, tetapi mereka sebenarnya tidak tahu persis bagaimana melakukannya dengan cara yang benar. Anak yang dilupakan menjadi pengganggu sampai batas tertentu agar bisa membuat mereka lebih terlihat.
8. Stereotip dan prasangka

Penindasan berdasarkan stereotip dan prasangka dapat terjadi di mana saja. Anak-anak dapat menjumpainya di sekolah, di internet, atau di kafe dan itu muncul dari keyakinan bahwa kelompok orang tertentu pantas diperlakukan secara berbeda. Semua orang ingin merasa istimewa dan ketika seorang anak berpikir bahwa mereka lebih baik daripada yang lain karena status sosial mereka atau karena alasan lain, itu menciptakan jenis perilaku tertentu yang dapat mencakup bullying.
Itulah beberapa hal yang bisa menjadi alasan mengapa seorang anak senang mem-bully dan berprilaku intimidatif. Pernahkah kamu diintimidasi oleh seseorang ketika masih kecil? Menurutmu apa yang harus dilakukan orang tua jika mereka melihat bahwa anak mereka adalah seorang pengganggu? Tolong, tulis ceritamu di bawah ini dan bagikan pengalamannya ya!
No Comment! Be the first one.