Pernahkah kalian penasaran bagaimana para peneliti bisa tahu umur mumi, prasasti atau benda-benda purba lainnya? Padahal mereka jelas belum lahir pada jaman tersebut lho! Ternyata, pengukuran benda purba bisa dilakukan secara ilmiah tanpa perlu mesin waktu, yaitu dengan teknik dating. Teknik dating ini terbagi menjadi dua, yaitu relative dating dan absolute dating. Lalu seperti apa sih kedua teknik dating itu? Berikut penejelasannya.
1. Relative Dating

Melalui teknik relative dating, para peneliti bisa membandingkan aneka periode sejarah. Misalnya prinsip perbedaan lapisan tanah. Dengan menggunakan bantuan ilmu geologi, para peneliti bisa memperkirakan umur benda purba berdasarkan letaknya disuatu lapisan tanah. Caranya adalah dengan mengawinkan arkeologi dan ilmu kimia, yang kemudian melahirkan jenis dating.
2. Absolute dating

Dengan teknik dating ini peneliti bisa mengetahui umur benda purba secara lebih spesifik. Absolute dating memiliki banyak jenis, tetapi yang paling populer adalah carbon dating alias radiocarbon. Cara kerja teknik ini memnggunakan prinsip bahwa segala hal yang ada di alam semesta terdiri dari materi yang sangat kecil bernama atom. Ada satu jenis atom yang pasti dimiliki semua makhluk hidup, yaitu atom carbon. Atom carbon itu terdiri dari isotop yaitu carbon 12 dan carbon 14. Carbon 12 adalah isotop carbon yang paling sering kita temukan di alam, sementara crabon 14 tercipta setiap hari saat sinar cosmic menerobos masuk ke atmosfer bumi, yang kemudian mengenai unsur atom terbanyak di udara yaitu nitrogen. Setiap hari kedua carbon tersebut diserap oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Tumbuhan inilah yang kemudian dimakan oleh makhluk hidup lain termasuk manusia.
Saat makhluk hidup mati, hal unik terjadi. Jumlah carbon 14 dalam tubuh kita akan mulai berkurang, sementara jumlah carbon 12 tidak berubah. Hal itu disebabkan karena carbon 14 bersifat tidak stabil, agar bisa stabil carbon 14 harus mengalami peluruhan kembali menjadi atom asalnya. Faktanya, semua atom di dunia ini punya waktu paruh, yaitu waktu yang dibutuhkan sebuah atom untuk meluruh setengahnya. Waktu paruh carbon 14 adalah 5730 tahun, jadi dalam 5730 tahun jumlah total atom carbon 14 dalam sebuah spesies akan berkuarang setengahnya dana kana berkurang lagi setengahnya dalam 5730 tahun selanjutnya. Untuk mengukur jumlah kedua atom carbon dalam sebuah spesies para peneliti menggunakan alat canggih yang bernama mass spectrometer dengan menghitung perbandingan rasio kedua carbon di spesies dan di alam tambahkan waktu paruh dalam hitung-hitungan yang yang sangat rumit dan memusingkan kita bisa mengetahui umur spesimen dari ribuan tahun lalu. Supaya lebih tepat peneliti juga akan mencocokan perhitungan mereka dengan aneka penunjuk waktu alami. Sayangnya, perhitungan carbon dating hanya bisa dipakai untuk spesies mahkluk hidup yang mati kurang dari 50000 tahun lalu.
Nah, itulah penjelasan singkat bagaimana peneliti bisa mengetahui umur benda purba. Semoga informasinya bermanfaat dan bisa menjawab rasa penasaranmu ya.
No Comment! Be the first one.