Ayam goreng yang renyah atau pecel lele yang nikmat tentunya menjadi lebih sempurna dengan kehadiran kol goreng yang garing, bukan, Moms? Namun, perlu diwaspadai, berbagai risiko kesehatan mungkin bersembunyi di balik kenikmatan tersebut.
Kol goreng, yang kini tengah naik daun dan semakin digemari di Indonesia, telah mengubah cara kita menikmati sayuran ini.
Dulu, kol seringkali disajikan sebagai lalapan segar, berdampingan dengan selada dan mentimun, namun sekarang, kol goreng dengan cita rasa gurihnya telah mencuri hati banyak penikmat kuliner.
Sayuran kol dalam keadaan mentah seringkali kurang diminati, mungkin karena rasa yang kurang menggugah selera, aroma khas yang tidak menyenangkan, dan tekstur yang keras.
Namun, itulah yang menjadikan kol goreng sebagai alternatif yang lebih disukai.
Meski demikian, penting bagi Moms untuk tetap berhati-hati. Di balik kelezatan kol goreng, tersembunyi potensi masalah kesehatan yang bisa mengancam tubuh kita.
Ingin tahu apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi kol goreng yang berlebihan? Berikut ini ulasannya!
Bahaya kol goreng
Meskipun kol goreng mungkin tampak sebagai pilihan yang menggugah selera, penting bagi Moms untuk mengingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak baik.
Kol yang digoreng memang lezat, namun di balik kelezatannya, tersembunyi risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan.
Konsumsi berlebih dapat menjadi pintu masuk bagi beragam penyakit yang mengintai. Memasak kol dengan minyak dapat meningkatkan kadar kolesterol, sementara proses penggorengan berpotensi merusak kandungan vitamin A, B, C, dan K yang berharga.
Oleh karena itu, bijaklah dalam menikmati kol goreng dan jadikan kesehatan sebagai prioritas utama.
1. Menambah Jumlah Kalori

Kol, dengan kesegarannya yang alami, adalah pilihan yang sempurna bagi mereka yang menghitung setiap kalori. Bayangkan, hanya dengan 100 gram kol mentah, Anda hanya akan mendapatkan sekitar 22 kalori—angka yang sangat rendah!
Kunci dari rendahnya kalori ini terletak pada kandungan airnya yang melimpah, mencapai 92% dari total beratnya. Namun, ketika kol bertemu dengan minyak panas di wajan, ceritanya berubah. Proses penggorengan mengubah kol yang tadinya ringan menjadi penuh kalori, karena kol cenderung menyerap minyak.
Sebagai ilustrasi, satu sendok makan minyak goreng saja bisa menambahkan hampir 45 kalori. Jadi, bayangkan berapa banyak kalori tambahan yang Anda konsumsi jika Anda tidak bisa menahan diri dari kelezatan kol goreng.
Bagi para Moms yang sedang berdiet, ini adalah peringatan: kol goreng mungkin terlihat tidak berbahaya, tapi bisa menjadi musuh tersembunyi dalam perjalanan diet Anda! Jadi, pilihlah bijak dan nikmati kol dalam keadaan mentah atau dimasak dengan cara yang lebih sehat.
2. Memicu Kanker

Moms perlu tahu, menggoreng kol terlalu lama bisa meningkatkan risiko kanker, terutama jika menggunakan minyak yang sudah dipakai berulang kali pada suhu tinggi.
Kol mengandung sulphoraphane, senyawa yang melawan kanker dengan menghambat enzim histone deacetylase, yang terkait dengan pertumbuhan kanker kulit, pankreas, dan prostat.
Proses penggorengan yang tidak tepat bisa memicu oksidasi dan meningkatkan radikal bebas karsinogenik, yang dapat memicu sel kanker.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kol mentah baik untuk kesehatan jantung karena bebas kolesterol dan lemak jenuh. Namun, jika digoreng pada suhu tinggi, kol akan menyerap lemak jenuh dari minyak, yang berisiko menyebabkan obesitas dan serangan jantung.
4. Obesitas

Seperti yang telah disinggung, konsumsi kol goreng berlebihan berisiko menyebabkan obesitas. Meski kol merupakan sumber serat yang baik, proses menggorengnya menambah kandungan lemak jenuh dan kolesterol jahat karena penyerapan minyak.
Oleh karena itu, bagi Moms yang berupaya menjaga berat badan ideal, menghindari kol goreng adalah pilihan yang lebih sehat. Mengonsumsi kol goreng dalam porsi besar atau secara rutin dapat meningkatkan risiko obesitas.
5. Tidak Baik untuk Kulit

Selain itu, konsumsi kol goreng berpotensi merugikan kesehatan kulit. Kol yang digoreng kehilangan sebagian besar nutrisi penting yang dibutuhkan kulit.
Proses menggoreng dapat mengurangi kandungan vitamin dan mineral dalam sayur kol, yang esensial untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit.
Selain itu, kol goreng dapat meningkatkan kadar minyak pada kulit, memicu jerawat, dan menambah jumlah sel kulit mati, yang berpotensi mempercepat proses penuaan.
6. Merusak kandungan Nutrisinya

Kol merupakan sumber nutrisi yang sangat baik. Dalam 100 gram kol segar, terdapat 2,1 gram protein, 0,5 gram lemak, dan 3,6 gram karbohidrat.
Selain itu, kol juga mengandung serat yang melimpah, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, dan mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan mangan.
Namun, proses penggorengan dengan suhu tinggi dapat merusak kandungan nutrisi tersebut, sebagaimana diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Untuk mempertahankan nutrisi dalam sayuran, metode memasak seperti mengukus, merebus, atau menumis lebih disarankan.
No Comment! Be the first one.